MATERI PEMBELAJARAN
A.
Kedudukan Al-Qur’an
Al-Qur’an
merupakan sumber pokok bagi ajaran Islam. Al-Qur’an juga merupakan sumber hukum
yang utama dan pertama dalam Islam. Sebagai sumber pokok ajaran Islam,
Al-Qur’an berisi ajaran-ajaran yang lengkap dan sempurna yang meliputi seluruh
aspek yang dibutuhkan dalam kehidupan umat manusia, terutama umat Islam.
Sebagai sumber hukum, Al-Qur’an telah memberikan tata aturan yang lengkap, ada
yang masih bersifat global (mujmal) dan ada pula yang bersifat detail (tafsil).
Al-Qur’an mengatur dengan disertai konsekuensi-konsekuensi demi terciptanya
tatanan kehidupan manusia yang teratur, harmonis, bahagia dan sejahtera, baik
lahir maupun batin.
Agar manusia dapat mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya, maka hendaknya manusia selalu berpegang
teguh kepada prinsip dasar ajaran dan kaidah-kaidah hukum yang bersumber dari
Al-Qur’an sebagai sumber utamanya. Hal ini sebagaimana tersirat dalam QS. Ali
‘Imran ayat 103.
Artinya: Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk ( Q.S. Ali
‘Imran ayat 103).
Sebagian ulama’ menafsirkan lafaz حَبْلِ الله
dengan Al-Qur’an. Dengan demikian ayat tersebut mengisyaratkan agar manusia
khususnya umat Islam untuk senantiasa berpegang teguh kepada Al-Qur’an sebagai
sumber utama ajaran Islam.
Dalam QS. An-Nisa ayat 59, Allah
Swt. juga menegaskan:
Artinya: Hai orang-orang yang
beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya (Q.S. An-Nisa’ ayat 59).
Ayat tersebut terdapat perintah
untuk menaati Allah Swt. (اَطِيْعُوا اللهَ), maksudnya adalah menaati ajaran Allah
Swt. yakni Al-Qur’an. Dalam ayat tersebut disiratkan bahwa Al-Qur’an menempati
kedudukan sebagai sumber utama dan pertama dalam rangka menyelesaikan
permasalahan umat Islam. Di samping Al-Qur’an, juga terkandung maksud untuk
mendasarkan pada Hadis/Sunnah Rasulullah Saw. sebagai sumber kedua
setelah Al-Qur’an. Sikap yang harus dimiliki oleh setiap umat Islam adalah mengembalikan
semua permasalahan kepada sumber pertamanya yaitu Al-Qur’an dan juga sumber
keduanya yaitu Hadis/Sunnah Rasulullah Saw. Dengan demikian, maka akan
tercapai kebahagiaan hidup di dunia sampai di akhirat kelak.
B.
Tujuan dan Fungsi Al-Qur’an
Allah
telah menurunkan Al-Qur’an dengan membawa kebenaran yang hakiki.
Al-Qur’an memiliki beberapa fungsi dan tujuan bagi kehidupan umat manusia,
terutama umat Islam. Di antara tujuan dan fungsi diturunkannya Al-Qur’an oleh
Allah Swt. adalah:
1.
Al-Qur’an sebagai Petunjuk bagi Manusia
Al-Qur’an telah diturunkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad
Saw. melalui perantaraan malaikat Jibril as. sebagai petunjuk bagi manusia.
Dengan mengikuti petunjuk Al-Qur’an tersebut, manusia akan mempunyai arah dan
tujuan hidup yang jelas dalam menjalani hidup dan kehidupannya.
Banyak ayat
Al-Qur’an yang menjelaskan tentang fungsi Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
manusia. Beberapa ayat di antaranya adalah sebagai berikut :
Artinya: (Beberapa hari yang
ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). karena
itu, Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan
itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur (Q.S. Al-Baqarah ayat 185)
Atau ayat lain
yang lebih khusus menegaskan bahwa Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi
manusia yang bertakwa.
Artinya: Kitab (Al Quran) ini tidak
ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa ( Q.S. Al-Baqarah ayat
2).
Atau ada pula
ayat yang khusus menegaskan bahwa Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi
manusia yang beriman.
Artinya:Dan
Jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab,
tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?"
Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (Rasul adalah orang) Arab?
Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang
mukmin. dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan,
sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. mereka itu adalah (seperti)
yang dipanggil dari tempat yang jauh" (Q.S. Fussilat ayat 44).
Dari beberapa
penjelasan ayat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu
fungsi terpenting Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi manusia.
Petunjuk-petunjuk Al-Qur’an itu secara garis besar meliputi petunjuk tentang
bagaimana hubungan manusia dengan Allah Swt., manusia dengan sesama manusia dan
bahkan manusia dengan alam sekitarnya. Manusia yang mau mengikuti petunjuk
Al-Qur’an, niscaya akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
2.
Al-Qur’an sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam
Salah
satu fungsi penting Al-Qur’an lainnya adalah sebagai sumber pokok ajaran Islam.
Dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa Al-Qur’anlah yang mula-mula
menjelaskan ajaran yang lengkap dan menyeluruh yang diberikan oleh Allah Swt.
Ajaran-ajaran tersebut ada yang bersifat mujmal, yakni hanya memberikan
prinsip-prinsip umumnya saja, dan ada juga yang bersifat tafshil yakni ajaran
yang terperinci dan khusus.
Ajaran Islam yang bersumber dari
Al-Qur’an mutlak kebenarannya dan ajaran yang paling sempurna. Ajaran Al-Qur’an
disamping membenarkan ajaran-ajaran kitab suci sebelumnya, juga menyempurnakan
ajaran kitab-kitab sebelumnya tersebut. Al-Qur’an berisi tentang pokok-pokok
atau dasar-dasar ajaran Islam yang berkenaan dengan masalah ketauhidan, ibadah,
akhlak, hukum, dan segala hal yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya.
Dalam sebuah ayat, Allah Swt.
menegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan membawa kebenaran hakiki yang
berfungsi sebagai dasar penetapan hukum yang harus dipegang teguh oleh Nabi
Muhammad Saw., tidak boleh sedikitpun menyimpang dari Al-Qur’an. Dan tentunya
hal ini juga harus dipegang teguh oleh umat Islam. Sebagaimana dijelaskan dalam
QS. An-Nisa’ ayat 105:
Artinya: Sesungguhnya
Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu
mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan
janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela)
orang-orang yang khianat (Q. S. An-Nisa’ ayat 105).
3.
Al-Qur’an sebagai Peringatan dan Pelajaran bagi Manusia
Sebagai
peringatan dan pelajaran bagi manusia maksudnya adalah Al-Qur’an merupakan
kitab suci dengan konsep ajaran yang salah satu ajarannya adalah berupa sejarah
atau kisah umat terdahulu. Dalam kisah-kisah itu dijelaskan bahwa ada di antara
umat manusia sebagian orang-orang yang beriman, taat dan shalih, namun ada pula
sebagian yang lain orang-orang yang kafir, ma’siat dan tidak shalih. Kepada mereka
yang shalih, Allah Swt. menjanjikan kebaikan di dunia dan pahala (surga) di
akhirat karena rida-Nya, sebaliknya kepada mereka yang kafir, durhaka dan tidak
shalih, Allah Swt. mengancam dengan ancaman hukuman dan azab baik di dunia
maupun di akhirat. Dan dalam banyak ayat, Allah Swt. membuktikan janji dan
ancamannya tersebut.
Bagi kita, apa yang dijelaskan
dalam kisah umat terdahulu tersebut, dapat kita ambil pelajaran dan sekaligus
peringatan bagi kita untuk pandai mengambil pelajaran dan meneladani yang baik
dan menjauhi yang buruk untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan hidup di
dunia sampai di akhirat kelak. Allah Swt. berfiman:
Artinya: Dan ini (Al
Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan
Kitab-Kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan
kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar
lingkungannya. orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu
beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya (Q.S. Al-An’am ayat 92).
Dalam ayat lain, Allah Swt. juga
menegaskan tentang fungsi Al-Qur’an sebagai peringatan dan pelajaran terutama
bagi orang-orang yang beriman.
Artinya: Ini
adalah sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, Maka janganlah ada kesempitan di
dalam dadamu karenanya, supaya kamu memberi peringatan dengan kitab itu (kepada
orang kafir), dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beriman (Q.S.
Al-A’araf ayat 2).
Apabila manusia, terutama umat
Islam telah memfungsikan Al-Qur’an dengan cara menjadikan Al-Qur’an sebagai
petunjuk dan pedoman hidup, menerapkan dan melaksanakan segala ajaran Islam
sesuai dengan ajaran-ajaran Al-Qur’an, serta mengambil pelajaran yang baik dan
positif dan meneladaninya dan meninggalkan yang negatif, niscaya keselamatan,
kesuksesan dan kebahagiaanlah yang akan diperoleh baik di dunia maupun di
akhirat. Itulah fungsi dan tujuan diturunkannya Al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar